Subnetting Jaringan Komputer: Maksimalkan Efisiensi Jaringan

  • Home
  • Subnetting Jaringan Komputer: Maksimalkan Efisiensi Jaringan
Shape Image One
Subnetting Jaringan Komputer: Maksimalkan Efisiensi Jaringan

Subnetting merupakan Teknik untuk membagi sebuah lintas jaringan pada komputer sehingga menjadi subjaringan (subnet) yang lebih kecil. Menurut Ach. Khozaimi dalam buku Pemrograman Jaringan dengan Java, subnetting memungkinkan pembagian oleh satu jaringan menjadi beberapa subnet. Proses ini dapat mengoptimalkan alokasi alamat IP, sekaligus meningkatkan keamanan, kinerja, dan pengelolaan jaringan terutama pada saat perbaikan jaringan.

 

Subnetting

 

Konsep Dasar Subnetting

Subnetting yang menjadi pokok bahasan adalah subnetting pada IPv4 (Internet Protocol Version 4). IPv4 merupakan protocol yang menggunakan alamat 32-bit untuk mengidentifikasi sebuah jaringan yang terbagi dalam 4 oktet (8-bit per oktet). Kelas IPv4 dibedakan sebagai berikut:

Kelas Rentang Alamat Subnet Mask Prefix
A 1.0.0.0 – 126.255.255.255 255.0.0.0 /8 – /15
B 128.0.0.0 – 191.255.255.255 255.255.0.0 /16 – /23
C 192.0.0.0 – 223.255.255.255 255.255.255.0 /24 – /32

 A: Mendukung hingga 16 juta host.

 B: Mendukung hingga ribuan host.

 C: Hanya 254 host per jaringan.

Jenis Alamat IP

  1. Public IP: Untuk penggunaan akses internet secara langsung (layanan ISP).
  2. Private IP: Penggunaan pada jaringan local (LAN) seperti IP 192.168.0.0.
  3. IP Loopback: Berupa IP dengan rentang 127.0.0.0 – 127.255.255.255 (uji coba lokal).
  4. Broadcast: Sebagai IP yang mengirim data ke semua perangkat dalam jaringan.

Manfaat dan Tujuan Subnetting

  1. Efisiensi Alamat IP

    Mencegah pemborosan IP dengan mengalokasikan sesuai kebutuhan sehingga lebih optimal (misal: jaringan 10 host tidak perlu memakai subnet mask /27 pada kelas C yang menyediakan 30 host).

    Contoh: Subnet mask /27 (255.255.255.224) pada jaringan 192.168.1.0/24 menghasilkan 8 subnet dengan 30 host per subnet. Maka untuk pemakaian 10 host hanya perlu menggunakan subnet mask /28 (255.255.255.240) menghasilkan 16 subnet dengan 14 host persubnetnya.

  1. Peningkatan Keamanan

    Memisahkan lalu lintas antar subnet untuk mengurangi risiko serangan siber menyebar. Karena jika terjadi masalah pada salah satu subnet maka yang lain tidak akan terkena dampaknya, dengan mengontrol akses menggunakan ACL (Access Control List) pada router.

  1. Pengurangan Lalu Lintas Jaringan

    Membatasi domain broadcast ke subnet tertentu, mengurangi kemacetan dan latency.

  1. Optimasi Kinerja

    Menghindari tabrakan karena ribuan host yang berada dalam satu jaringan yang  dapat memperlambat respons.

  1. Fleksibilitas Topologi

    Mengintegrasikan perangkat dengan media fisik berbeda melalui subnet unik.

Baca di sini:

 Cara Melakukan Subnetting

 LangkahLangkah

  1. Tentukan kebutuhan: Jumlah subnet dan host per subnet.
  2. Hitung subnet mask baru berdasarkan kebutuhan.
  3. Identifikasi blok subnet, rentang host, dan alamat broadcast.

 Contoh 1: Subnet Mask /25

 Alamat jaringan: 192.168.1.0/24

 Subnet mask baru: /25 (255.255.255.128) = (11111111.11111111.11111111.10000000)

 Jumlah subnet: 2^n, n = Jumlah digit 1 pada octet terakhir

2^1 = 2 subnet

 Host per subnet: 2^m – 2, m = Jumlah digit 0 pada octet terakhir

2^7 – 2 = 126 host/pengguna per subnet

Blok subnet: 256 – 128 = 0, 128

Subnet 1 2
Network id 192.168.1.0 192.168.1.128
IP awal 192.168.1.1 192.168.1.129
IP akhir 192.168.1.126 192.168.1.254
IP broadcast 192.168.1.127 192.168.1.255

IP subnet pertama: 192.168.1.0 – 192.168.1.127

Rentang IP pada subnet pertama: 192.168.1.1– 192.168.1.126

Rentang IP pada subnet kedua: 192.168.1.129 – 192.168.1.254

 Contoh 2: Subnet Mask /26

 Alamat jaringan: 192.168.1.0/24

 Subnet mask: /26 (255.255.255.192) = (11111111.11111111.11111111.11000000)

Jumlah subnet: 2^n, n = Jumlah digit 1 pada octet terakhir

2^2 = 4 subnet

 Host per subnet: 2^m – 2, m = Jumlah digit 0 pada octet terakhir

2^6 – 2 = 62 host/pengguna per subnet

Blok subnet: 256 – 192 = 0, 64, 128, 192

Subnet 1 2 3 4
Network id 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
IP awal 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
IP akhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
IP broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

IP subnet pertama: 192.168.1.0 – 192.168.1.63

Rentang IP pada subnet pertama: 192.168.1.1 – 192.168.1.62

Rentang IP pada subnet kedua: 192.168.1.65 – 192.168.1.126

Teknik Lanjutan

  1. VLSM (Variable Length Subnet Mask)

    Membuat subnet dengan ukuran berbeda dalam satu jaringan (misal: /30 untuk koneksi router, /28 untuk server).

  1. Supernetting (CIDR)

    Menggabungkan subnet kecil menjadi blok besar untuk menyederhanakan routing tabel (biasanya digunakan ISP).

Baca juga:  Konversi Bilangan Desimal dan Biner

Subnetting menjadi fondasi penting pada pengaturan lintas jaringan karena dapat membangun jaringan yang terorganisir, aman, dan hemat sumber daya. Melalui perencanaan matang (jumlah subnet, host, dan pemilihan subnet mask),  sehingga operator dapat; mengurangi pemborosan IP, mengisolasi masalah teknis, meningkatkan kecepatan dan keamanan lalu lintas jaringan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *