Wawancara kerja menjadi salah satu tahapan penting bagi sebagian pelamar dalam proses penerimaan untuk memberikan sebuah gambaran atau menentukan dapat atau tidaknya menempati posisi dalam bidang kerja, namun karena itu seringkali menjadi tantangan paling menakutkan bagi sebagian orang terutama yang baru dalam dunia kerja. Tidak hanya kualifikasi, atau kemampuan berkomunikasi yang dapat berguna dalam melalui proses tersebut, tapi ada beberapa cara atau tips yang dapat kamu ketahui untuk meningkatkan persentase keberhasilan dalam melakukan wawancara tersebut.
Dalam pembahasan kali ini ada beberapa tips dan materi singkat yang dapat berguna untuk lebih bersiap dan memperbesar peluang lolos dalam seleksi wawancara kerja.
Dalam menghadapi Wawancara kerja, persiapan menjadi sebuah langkah awal yang sangat penting dalam setiap hal bahkan sebelum menghadapi wawancara kerja. Persiapan dalam konteks ini bukan hanya seperti menyiapkan berkas untuk melakukan wawancara kerja, namun menyiapkan kebutuhan informasi dengan mencari tahu dan mengetahui siapa yang akan melakukan wawancara, mempelajari informasi tentang perusahaan, posisi yang pada perusahaan, dan nilai-nilai yang terdapat pada perusahaan tersebut. Bahkan perlu untuk bisa menganalisis seperti apa sudut pandangan orang lain tentang kesan kita pada saat pertemuan pertama, apa respon tubuh kita saat bertemu seseorang, dan respon seperti apa saat menerima dan menjawab pertanyaan.
Dalam buku Bicara Itu Ada Seninya (Oh Su Hyang, 2016), statistik seorang karyawan baru dapat terpilih karena nilai kesan pertamanya mencapai 66%, waktu untuk menilai sebuah kesan pertama itu dalam kurun waktu 1 sampai 10 menit pertama melalui ucapan singkat serta pembawaan dalam setiap penyampaian pesan dalam kurun waktu tersebut.
Kesan pertama pada setiap orang bukan hanya sekedar tentang penampilan atau pun pakaian bisa saja tentang bagaimana cara memberikan respon sebuah kalimat, terkadang menyampaikan respon sebuah kalimat sering terhalang oleh cara bicara unik pada masing-masing orang meskipun unik itu tidak terlalu bisa menguntungkan bahkan menjadi penghalang, merubah cara bicara bisa dengan meniru seorang role model, misalkan Barack Obama dengan suara baritonnya yang menggema atau Jokowi Dodo dengan cara bicara-nya yang santai, siapapun bisa dijadikan role model asalkan itu sesuai kemampuan.
Dalam sebuah wawancara pelamar sering sibuk menentukan sikap saat berhadapan dengan penanya, namun banyak yang melupakan bagaimana cara merespon setiap kalimat yang oleh penanya dengan baik. Membuat sebuah respon bukan hanya dari ucapan tapi dari menyampaikan kembali sebuah informasi.
Mendengarkan merupakan salah satu cara untuk menerima, dan memahami sebuah informasi. Untuk menghadapi sebuah wawancara perlu menjadi pendengar yang baik untuk dapat memperoleh maksud dari lawan bicara dalam setiap pertanyaan, untuk menjadi pendengar yang baik ada beberapa hal bisa menjadi ajuan untuk membantu menjadi pendengar yang lebih baik.
Empat teknik ini akan membantu untuk memahami dan memberikan kesan yang baik dalam mengajukan jawaban dan pendapat.
Dalam artikel Using Storytelling as a Job Search Strategy (K. Smart & Jerry D Maria, 2018), menceritakan sebuah pengalaman kerja dengan metode storytelling dapat menjadi sebuah strategi yang efektif untuk menunjukkan kemampuan serta memberikan kesan tersendiri dalam sebuah wawancara.
Menceritakan sebuah pengalaman dapat membantu mengenalkan profil dan kemampuan anda secara tidak langsung tanpa memerlukan praktek secara langsung, untuk dapat menceritakan sebuah cerita dengan baik ada beberapa hal yang menjadi perhatian supaya dapat menarik perhatian pendengar.
Selain hal-hal tersebut ada faktor yang masih perlu sebagi pendukung, yaitu “Alasan” memberikan kesan mengapa ceriata tersebut ada.
Baca juga : menu pelatihan kami
dalam Wawancara kerja, sikap positif dan antusias sangat berpengaruh dalam wawancara kerja. Sikap antusias menunjukkan pelamar memiliki ketertarikan atau suatu minat khusus pada pekerjaan. Tunjukkan minat terhadap perusahaan dengan cara berbicara yang bersemangat dan lugas.
Menunjukkan ketertarikan atau minat menjadi salah satu poin pendukung dalam sebuah wawancara, tapi bukan berarti menceritakan semua dari awal hingga akhir tanpa memperdulikan poin isi penyampaian sebuah cerita. Kata kunci dalam menyampaikan minat atau ketertarikan dalam dunia kerja dapat membantu untuk penyampaian yang efisien dan tepat sasaran, dalam sebuah wawancara fokus penilaian akan pada pelamar hanya berlangsung sekitar 3-5 menit, sebuah kata kunci bisa membantu untuk memaksimalkan target.
Mengajukan pertanyaan menunjukkan ketertarikan pada posisi latar belakang perusahaan serta memberikan kesan seberapa baik kemampuan komunikasi dalam mencerna sebuah informasi. Misalnya, bertanya tentang budaya kerja perusahaan tersebut, seperti,
Sebuah pertanyaan panjang tidak berkesan lebih baik dari pertanyaan pendek, bahkan pertanyaan pendek lebih berkesan daripada pertanyaan panjang.
Mereka menyebutnya, KISS “Keep It Simple Stupid”
Rasa gugup adalah hal yang wajar, terutama bagi fresh graduate. Namun, penting untuk belajar mengelola stres dengan baik. Cobalah untuk menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan untuk mengurangi ketegangan.
Menghadapi wawancara kerja dengan percaya diri perlu persiapan matang dan kemampuan komunikasi yang baik. Dengan menerapkan beberapa tips dari artikel ini akan sangat membantu dalam meningkatkan kesuksesan untuk melewati sesi wawancara selain menerapkan beberapa persiapan lainnya seperti dokumen juga tak kalah penting.